Ketika pertama
kujumpa denganmu
Bukankah pernah
kutanyakan padamu, kasih...
Takkan kecewakah
kau pada diriku
Takkan menyesalkah
kau hidup denganku, nanti...
***
Aku tak bisa menyanyi tapi aku
suka mendengar musik. Aku suka musik tapi tak bisa satupun memainkan alat
musik. Aku masih ingat pertama kali sebuah lagu dikirim padaku dari seseorang
yang jauh terpisah jarak. Aku kira rekaman apa, ternyata penggalan lagu. Entah apa
maksudnya dia mengirimkan itu padaku. Tapi pertama kali mendengar aku
menyukainya.
Sebuah lagu lama, bukan lagu baru
yang digandrungi banyak anak muda di zamannya. Tapi aku mulai berpikir pasti
dia memiliki arti dengan lagu tersebut. Ya, setelah mencari tahu isi lagu
secara lengkap. Aku paham mengirim lagu itu padaku. Mungkin semacam ungkapan yang
mewakili hatinya.
Ih, aku tak mengolok-olok karena
seleranya jadul. Kupikir dia cukup romantis dengan pemilihan lagu itu
dikirimkan padaku. Bahkan dia mengirim lagu itu di tengah badai yang menghantam
kotanya. Entah benar atau cuma bualannya, aku tak peduli. Aku tak melihatnya
langsung tapi dia saja mengirimiku lagu dengan judul seperti itu. Kalau dia dusta
biar saja di sambar petir, nyatanya dia masih sehat sampai sekarang hahaha.
Sekarang setelah ribuan purnama
dan perkembangan dunia musik. Ada banyak lagu yang bisa kukatakan dengan indah,
semuanya romantis. Bahkan lagu-lagu band idoalku masa muda Sheila on 7. Termasuk
lagu yang sering kudengar akhir-akhir ini sampai di suatu waktu pas
mendengarkan sambil memikirkannya aku tergugu menangis.
Aku tak memilih semua lagu-lagu
tersebut paling romantis. Tapi lagu lama yang pertama kali dia kirimkan
padakulah yang paling romantis. Bahkan lirik dan makna lagunya tersirat sejak
dulu hingga sekarang keadaannya. Menggambarkan keadaan saat ini yang tak boleh ada dusta di antara
kita.
Perjalanan hidup yang sempat memisahkan
kita memberi banyak pelajaran. Mencintai apa adanya dengan tulus, tidak akan
mengubah yang sudah ada sampai takdir berkata, bersama atau maut yang akan memisahkan.
No comments:
Post a Comment